HAZARDOUS AREA
1. Mengenalkan
apa yang dimaksud dengan daerah berbahaya ?
2. Dengan pengenalan itu
diharapkan ada pengembangan dan peningkatan kewaspadaan
terhadap bahaya, sekaligus merupakan peningkatan usaha pencegahan kerugian akibat
kebakaran ?
terhadap bahaya, sekaligus merupakan peningkatan usaha pencegahan kerugian akibat
kebakaran ?
3. Meningkatkan
dan memperkaya wawasan dalam pencegahan kebakaran ?
Definisi :
Daerah
berbahaya (hazardous area) :
→ Setiap
area dimana ada kecenderungan/kemungkinan besar kepada ancaman kebakaran atau
ada peledakan akibat terbakarnya gas, uap atau butiran-butiran minyak.
Topic
bahasan :
1.
Potensi
bahaya
2. Sumber pengapian
3. Klasifikasi zone
4. Peralatan yang dilindungi
5. System deteksi
6. System perlindungan
7. Praktek kerja yang aman
8.
Ringkasan
Bahasan
1.
Potensi
bahaya :
→ Bahaya-bahaya yang menyatu dalam
hazardous area adalah flammable gases maupun maupun liquid. Missal HC bila
diberi api akan terbakar atau meledak.
Flammable limit
→ Suatu campuran gas dan udara tidak
akan terbakar bila komposisi uap tidak dalam batas flammable range antara Low
Flammable Limit (LFL) dengan Upper Flammable Limit.
2. Sumber-sumber pengapian :
-
Permukaan
yang amat panas
-
Peralatan
listrik yang rusak
-
Electro
statis, cegah dengan grounding atau bending
-
Percikan
api
-
Penggunaan
listrik non standard
-
Pekerjaan
panas/Hot Work
-
Bahan
kimia
3.
Klasifikasi
zone
-
Zone
0 : Salah satu daerah dimana
terdapat udara yang berbahaya akan ada secara terus-menerus
-
Zone
1 : Salah satu daerah dimana
terdapat udara yang berbahaya akan timbul setiap saat
-
Zone
2 : Salah satu daerah dimana
terdapat udara yang berbahaya kemungkinan timbul keadaan yang tidak normal
Contoh :
-
Zone
0 : Convined volume (Gaseous phase
in avented tank)
-
Zone
1 : Burn pit, disposal tube, tank
vent, PSE, PSV, sampling or venting valve pump dan compressor gasket were leak
-
Zone
2 : Flanges connection, vent and joints
of pipe
4.
Peralatan
yang dilindungi
a.
Peralatan
listrik yang digunakan di hazardous area harus khusus, disesuaikan dengan zone
b.
Tes
dan satifikasi peralatan listrik untuk hazardous area adalah oleh pihak
berwenang
c.
Type
perlindungan :
-
Dinding
tahan nyala
-
Non
sparking
-
Intrinsieally
safe, energy listriknya tak mampu membakar atmosfer
-
Peralatan
bertekanan positif
5.
System
detektsi
Di offshore, dekatnya jarak antara
bahan mudah terbakar dengan sumber panas membutuhkan peringatan lebih dini,
pendekatan dipisahkan antara deteksi gas dan api.
a.
System
deteksi
Insiden
pelepasan gas terjadi karena kegagalan operasi (ex : pipa pecah) karenanya gas
detector diperlukan untuk mendeteksi pengumpulan gas sebelum suatu tingkat
bahaya dicapai.
b.
System
deteksi api
Proses
plant : dilengkapi dengan fasilitas mendeteksi kebakaran, meniadakan bahan
bakar dan mengontrol atau memadamkan api.
6. System perlindungan
1.
System
air
Otomatis
atau dikontrol dengan manual. Deluge dan sprinkler (terdiri dari jaringan
pipa-pipa dan penyembur).
2.
System
gas
Dikenal
jenis : Hallon 1301, CO2, dan inergen
Jenis api
-
Api
kelas B
-
Api
kelas C
-
Api
kelas D
Api terjadi apabila ada 3
unsur :
-
Adanya
panas
-
Bahan
bakar
-
Oksigen
Radiasi → perpindahan panas
tanpa perantara (missal : sinar matahari dengan lensa)
Konveksi → perpindahan
panas yang diikuti oleh perpindahan partikel (missal : uap air)
Konduksi → perpindahan
panas yang diikuti oleh perpindahan partikel (missal : besi yang dipanaskan)
Flash point → the lowest
temperature at which liquid gives of enough gas to flash mourentarilly
Fire point → the lowest
temperature to produce subtained conduction after the removal of pilot flame
Flammable range → kemampuan
benda untuk menyerap panas
Tahapan JRA (job risk
assisment) :
-
Task
-
Hazard
-
Initial
risk
-
Control
measure
-
Residual
risk
-
Approval
Hazard → sesuatu yang
berpotensi menimbulkan bahaya atau kehilangan control
Risk → kombinasi dari
kemungkinan x akibatnya
ALARP (as low as reasonably practicable)
LMRA → cost minute
resisment
Incident → peristiwa yang
terjadi
Accident → peristiwa yang
menimbulkan kerugian dan kecelakaan
Anomaly → keadaan dimana
kondisi unsafe condition atau unsafe action
Nearmis → hampir celaka
dalam bekerja
Fatality → kecelakaan yang
menimbulkan kematian
Injury → kecelakaan yang
mengakibatkan luka kecil atau ringan
Accident menurut jaman dulu
sebelum tahun 1911 → takdir tuhan
Accident menurut teori
domino HW. Heinrich (1930-1960) :
-
Turunan
atau lingkungan
-
Kesalahan
manusia
-
Unsafe
condition atau unsafe action
-
Accident
-
Injury
Accident menurut teori
domino Frank E. bird (1960 → sekarang)
-
Lack
control
-
Management
system
-
Immediate causes
-
Incident
-
Lost
-
Basic
causes
Unsafe condition terjadi
pada era tahun 1911 →1930
Ice berg → fenomena
mencairnya gunung es
HSE management system
meliputi :
-
Planning
-
Organizing
-
Leading
-
Controlling
Work permit memiliki tujuan
dan dapat dikontrol melalui proses :
-
Memastikan
resiko selama pekerjaan sudah direduksi sampai batas yang dapat diterima
-
Memastikan
syarat-syarat safety dan operasi kerja
-
Memastikan
adanya perhatian dari management
-
Membuat
komunikasi dan kerja sama dalam department
-
Memastikan
bahwa pekerjaan tersebut mengikuti atau sesuai dengan work permit yang dibuat
Work permit terdiri dari :
-
Cold
work permit
-
Hot
work permit
Complementary permit yaitu :
A.
Sertifikat
-
Isolation
-
Electrical
safety procedures
-
Gas
testing
B.
Work
permit to specific work
-
Entry
into confined space
-
Lifting
operation
-
Hot
tapping
-
Excavation
-
Service
vessel operation
-
Diving
-
Ionizing
radiation
Copy work permit :
-
Putih
→ performing site
-
Kuning
→ operation sumur
-
Hijau
→ site manager
- Ungu → safety
- Ungu → safety
-
Biru
→ control room
Yang menandatangani permit :
-
Site
manager
-
Performing
authonity
-
Operation
sumur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar